Sabtu, 05 Mei 2012

Tugas Tulisan Pert 2 - Pengangguran dan Jumlah lapangan kerja di Indonesia

Kita tahu bahwa jumlah lapangan pekerjaain yang ada tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Jumlah pencari kerja sebesar 7.7 juta orang, sedangkan lapangan kerja yang tersedia hanya untuk 1.6 juta orang. Berarti 6.1 juta orang terancam tetap menjadi pengangguran. berikut adalah artikel berita mengenai banyaknya pengangguran karena jumlah lapangan kerja yang tidak mencukupi.

Jakarta - Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Indonesia belum sebanding dengan jumlah pengangguran. Sebanyak 7,7 juta pengangguran di Indonesia bersaing ketat rebutkan 1,6 juta lapangan kerja yang tersedia tahun ini.

"Yang seluruh Indonesia, lowongan 1,6 juta," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar saat ditemui di tengah Job Fair di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (25/11/2011).

Muhaimin menegaskan, pihaknya terus melakukan pemetaan terhadap kebutuhan tenaga kerja dengan stok tenaga kerja. Berdasarkan data sementara, Muhaimin menyebutkan sebanyak 1,6 lowongan kerja di seluruh Indonesia.

Ia mengaku kualitas dan daya saing pekerja Indonesia masih sangat rendah sehingga belum bisa memenuhi peluang kerja tersebut.

"Ini ternyata yang masih njomplang artinya kompetensi yang diharapkan tidak terisi sepenuhnya sehingga butuh meningkatkan kompetensi sesuai dengan harapan," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2011 adalah 7,7 juta orang (6,56%). Jumlah ini turun dari 8,12 juta orang (6,8%) di Februari 2011.

"Jumlah angkatan kerja di Agustus juga turun 2 juta orang menjadi 117,4 juta dari 119,4 juta di Februari 2011. Jumlah orang yang bekerja juga turun dari 111,28 juta orang menjadi 109,67 juta orang," ungkap Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan di kantornya, awal bulan ini..

Dia menjelaskan, turunnya jumlah angkatan kerja didorong oleh berkurangnya pekerja di sektor pertanian yang mempensiunkan diri akibat musim kemarau panjang di tahun ini.

"Musim kemarau panjang ada indikasi banyak orang yang tidak bekerja lagi di sektor itu (pertanian). Jadi banyak yang mempensiunkan diri karena umurnya sudah mepet-mepet," jelas Wynandin.

Sepanjang Februari 2011 sampai Agustus 2011 sektor yang mengalami kenaikan penyerapan tenaga kerja adalah sektor industri dan konstruksi. Sedangkan sektor pertanian jumlah tenaga kerjanya turun 3,1 juta orang karena musim kemarau tadi.

Kemudian sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi turun 500 ribu orang. Wynandin menjelaskan sektor pergudangan ini jumlah tenaga kerjanya karena banyak kuli gudang tak kerja saat libur puasa.

"Kalau komunikasi turun karena pensiun dini di Telkom. Untuk komunikasi penurunan jumlah tenaga kerja 352 ribu," tukas Wynandin. 


banyaknya pengangguran di Indonesia menjadi faktor utama meningkatnya tingkat kriminalitas yang terjadi. Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah berupaya untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut agar selain tingkat kriminalitas berkurang, tingkat kemiskinan menurun, pendapatan per kapita negara pun bisa naik.

Tugas Tulisan Part 1 - Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

  • Pembangunan sebagai suatu proses

Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.

  • Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita

Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

  • Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang

Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.


Dalam 10 tahun terakhir (1998-2008), pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan signifikan. Pertumbuhan ekonomi, misalnya, pada tahun 1998 minus 13.1 persen. Pada SBY tampil sebagai Presiden, tahun 2004, pertumbuhan ekonomi naik pesat menjadi 5.1 persen. Dan tahun 2008 diproyeksikan sebesar 6,4 persen. Cadangan devisa yang semula 33.8 miliar dolar AS, pada tahun 2008 naik menjadi 69.1 persen.

Tingkat kemiskinan juga terus berkurang. Pada tahun 1998, angka kemiskinan mencapai 24.2 persen. Pada masa awal Presiden SBY, tingkat kemiskinan ini turun menjadi 16.7 persen. Dan pada 2008 tinggal 15.4 persen dari total penduduk Indonesia.

Utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dipangkas habis pada masa pemerintahan SBY. Tengok saja, pada tahun 1998, utang Indonesia kepada IMF sebesar 9.1 miliar dolar AS. Pada tahun 2006, dua tahun setelah memimpin Indonesia, Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS.



Menurut data, tahun 1998-2008 merupakan 10 tahun yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tak cuma itu, cadangan devisa bertambah dan utang pun sudah berkurang dati tahun-tahun sebelumnya. 



Tugas Softskill Part 3 - Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
1.Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

Rumus:
Y = R + W + I + P
Ket :

Y = pendapatan nasional

R= rent = sewa

W = wage = upah/gaji

I = interest = bunga modal
P = profit = laba

2.Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

Rumus:
Y = (P.Q)1 + (P.Q)2 +.....(P.Q)n
Ket:

Y = Pendapatan Nasional

P = harga
Q = kuantitas

3. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M)

Rumus:
Y = C + I + G + (X - M)
Ket :

Y = Pendapatan Nasional

C = konsumsi masyarakat

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor
M = impor

Tugas Softskill Part 2 - Permintaan dan Penawaran

PERMINTAAN

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu.

Hukum Permintaan adalah "hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut berbanding terbalik yaitu ketika harga barang meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta aka menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan meningkat"

Faktor-faktor yang mempegaruhi permintaan ada 5 yaitu:
1. harga barang
2. pendapatan konsumen
3. harga barang lain baik bersifat substitusi maupun komplementer terhadap barang tersebut
4. selera konsumen
5. ekspetasi atau perkiraan.

Jika digambarkan dalam kurva permintaan :


















Makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit permintaan akan barang tersebut, begitu pula sebaliknya.




PENAWARAN

Penawaran adalah  jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada penawaran.  pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu.

Hukum penawaran adalah "Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, mAkin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut ditawarkan."

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga sumber produksi.
3. Tingkat produksi.
4. Ekspektasi/perkiraan.

Jika digambarkan dalam kurva penawaran :

















Makin tinggi harga suatu barang, makin banyak barang tersebut akan ditawarkan, begitu pula sebaliknya.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan  



KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Setiap transaksi jual beli pasti ada hukum permintaan dan hukum penawaran yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain dimana konsumen sebagai pihak meminta dan penjual sebagai pihak menawar. Maksudnya adalah konsumen sebagai pihak yang ingin meminta (membeli) barang kepada penjual sedangkan penjual sebagai pihak yang ingin menawarkan barangnya kepada konsumen.

"Sebagai konsumen tentu ingin membeli barang dengan harga semurah-murahnya, sedangkan sebagai penjual tentu ingin menjual barang dengan harga setinggi-tingginya." Jika melihat dari argumen tersebut bisa disimpulkan bahwa hukum permintaan dan penawaran tidak akan menemui penyelesaian alias deadlock. 

Agar hukum permintaan dan penawaran dapat berjalan dengan baik, maka dibuatlah harga keseimbangan, dimana sebagai penetapan harga patokan dalam menilai harga suatu barang. Harga keseimbangan sering disebut sebagai harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh rumusan dari proses tawar menawar antara konsumen dengan penjual. 

Contoh penerapan hukum permintaan dan penawaran yang terjadi:
1. Masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah, mempunyai kecenderungan untuk mencari barang dengan harga yang lebih murah, oleh karena itu mereka lebih memilih membeli barang di pasar tradisional daripada di pusat perbelanjaan (Hukum permintaan)
2. Tingkat kemampuan daya beli di kota lebih tinggi daripada di desa sehingga penjual bisa menjual barang dengan harga yang lebih tinggi daripada penjual di desa. (Hukum pernawaran)
3. Toko "B" lebih banyak pembeli daripada toko "C" karena berani menjual dibawah harga pasar dengan produk jual yang sama. (Hukum permintaan)
4. Toko "Z" berani menjual produknya diatas harga pasar karena produk tersebut sedang digemari oleh masyarakat saat ini. (Hukum penawaran) 


Kurva keseimbangan adalah sebagai berikut:





















Harga dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu (yaitu penawaran: S) dan tingkat keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu (yaitu permintaan: D). Grafik ini memperlihatkan adanya peningkatan permintaan, dari D1 ke D2, seiring dengan peningkatan harga dan kuantitas (Q) produk yang terjual.