Wacana pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah.
Tataran Ilmiah.
Dalam tataran ilmiah, bahasa Indonesia sangat wajib
diperlukan terutama dalam penulisan karya ilmiah, sehingga bahasa yang baik dan
benar sangat diperlukan agar pemahaman bahasa dalam satu paragraph ke paragraph
lainnya dapat dimengerti. Bahasa indonesia yang baik seharusnya sudah di
tanamkan sejak dini, agar anak-anak dapat berbahasa dengan baik dan sopan. Sekarang ini kebanyakan bahasa telah mulai
dipersalahgunakan oleh banyak orang, yang menggunakan bahasa tersebut tidak
pada tempatnya sehingga menimbulkan kerancuan dalam berkomunikasi. Oleh karena
itu, sebaiknya sejak dini kita harus membiasakan diri menggunakan bahasa yang
baik dan benar sehingga pemanfaatan bahasa dapat di rasakan dengan baik oleh
semua pihak. Contoh tataran ilmiah: makalah, skripsi, tesis, disertasi, dll.
contoh:
Sebagai usaha meningkatkan pendapatan
individu pada umumnya dan masyarakat daerah Wirosari pada
khususnya, penduduk di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari
Kabupaten Grobogan telah berusaha menciptakan lapangan kerja
sendiri, yaitu dengan mendirikan industri kecil genting. Keberadaan
industri kecil genting tersebut merupakan salah satu potensi yang
memiliki peran yang strategis didalam memajukan roda perekonomian
suatu bangsa.
Tataran Semi Ilmiah
Wacana Semi Ilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual,
yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini
pengarang yang kadang-kadang subjektif.
Jenis-Jenis Wacana Semi Ilmiah : Artikel,Editorial,Opini,Feuture,Reportase.
contoh:
Jakarta
Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman menjawab soal polemik
penyerahan kasus simulator SIM dari Polri ke KPK yang diisukan mandeg.
Sutarman menegaskan, Polri siap menyerahkan sekarang juga kasus
simulator SIM ke KPK.
"Sekarang juga Polri siap menyerahkan," tegas Sutarman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (19/10/2012).
Sutarman kembali menegaskan, tidak ada syarat atau penghambat yang menyebabkan Polri menunda-nunda penyerahan kasus ke KPK. Kabar yang beredar, Polri berpatokan pada KUHAP dan KPK pada UU 30/2002.
"Tidak ada," tegas Sutarman.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyampaikan Polri menegaskan komitmennya untuk mematuhi instruksi Presiden SBY menyerahkan tersangka kasus simulator dan kasus itu ke KPK.
"Polri siap menyerahkan sekarang juga ke KPK, dengan menghentikan dulu penyidikannya maupun melimpahkan penyidikan tanpa menghentikan penyidikan. Tinggal kesiapan KPK untuk menerima," tegasnya.
"Sekarang juga Polri siap menyerahkan," tegas Sutarman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (19/10/2012).
Sutarman kembali menegaskan, tidak ada syarat atau penghambat yang menyebabkan Polri menunda-nunda penyerahan kasus ke KPK. Kabar yang beredar, Polri berpatokan pada KUHAP dan KPK pada UU 30/2002.
"Tidak ada," tegas Sutarman.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyampaikan Polri menegaskan komitmennya untuk mematuhi instruksi Presiden SBY menyerahkan tersangka kasus simulator dan kasus itu ke KPK.
"Polri siap menyerahkan sekarang juga ke KPK, dengan menghentikan dulu penyidikannya maupun melimpahkan penyidikan tanpa menghentikan penyidikan. Tinggal kesiapan KPK untuk menerima," tegasnya.
Tataran Non Ilmiah
adalah tulisan
Bahasa Indonesia yang penulisannya tidak terikat pada ragam bahasa
baku. Contoh dari penulisan non ilmiah adalah : editorial, cerpen.
contoh:
Ada 2 hari yang kubenci setiap tahun. Aku berharap tidak pernah ada hari
itu setiap tahunnya. Sehingga aku tak perlu mengingat masa laluku. Masa
lalu yang membuatku terpuruk. Ya… sangat terpuruk.
Dua hari itu adalah hari ulang tahunku dan hari dimana tahun baru datang. Aku benci dua hari itu. Ya… sangat membencinya.
Hari ulang tahun. Dimana setiap anak akan bahagia ketika hari ulang tahunnya tiba. Tapi tidak bagiku. Aku selalu merasa takut ketika hari itu tiba. Karena di hari itu, aku akan menyadari bahwa aku sendiri. Tanpa setitikpun kasih sayang. Tanpa setitikpun pengertian.
Aku ingat saat itu. Saat aku masih kecil. Aku tak bisa ingat saat itu berapa umurku. Pagi-pagi sekali ibu sudah berkutat di dapurnya.
“Ibu, ibu sedang apa?”, tanyaku. Saat itu aku baru saja bangun tidur. Dan mendengar suara-suara di dapur.
Dua hari itu adalah hari ulang tahunku dan hari dimana tahun baru datang. Aku benci dua hari itu. Ya… sangat membencinya.
Hari ulang tahun. Dimana setiap anak akan bahagia ketika hari ulang tahunnya tiba. Tapi tidak bagiku. Aku selalu merasa takut ketika hari itu tiba. Karena di hari itu, aku akan menyadari bahwa aku sendiri. Tanpa setitikpun kasih sayang. Tanpa setitikpun pengertian.
Aku ingat saat itu. Saat aku masih kecil. Aku tak bisa ingat saat itu berapa umurku. Pagi-pagi sekali ibu sudah berkutat di dapurnya.
“Ibu, ibu sedang apa?”, tanyaku. Saat itu aku baru saja bangun tidur. Dan mendengar suara-suara di dapur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar