Jumat, 10 Januari 2014

Perkembangan E-Commerce di Indonesia

Perkembangan e-commerce di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Kita lihat saja sekarang banyak situs web seperti amazon.com, ebay.com yang juga merupakan beberapa contoh situs web yang menggunakan teknologi e-commerce. Indonesia sendiri tidak ketinggalan dalam kegiatan bisnis E-commerce, saya mencatat dua website yaitu kaskus.us serta tokobagus.com yang menjadi situs kegiatan bisnis E-commerce dengan pengakses dengan jumlah yang cukup besar.
Di era modern yang mengedepankan kemudahan, transaksi melaui E-Commerce telah menjadi sebuah solusi dalam memecahkan masalah. Kita hanya tinggal mengakses internet di rumah dan kita dapat mencari informasi mengenai produk atau jasa yang kita inginkan sekaligus langsung membelinya dengan faslitas pembayaran yang telah disediakan oleh bank.
Namun demikian E – Commerce memiliki `kelemahan dari berbisnis secara online yaitu sulit untuk membangun kepercayaan. Hal ini masih menjadi suatu hal yang menyebabkan bisnis secara online masih dilanda rasa waspada karena penipuan banyak terjadi dalam berbisnis secara online. Oleh karena itu penting bagi calon konsumen untuk tidak mudah percaya pada produk dengan harga-harga yang dirasa terlalu murah. Ada baiknya konsumen dapat melakukan pencegahan dengan mencatat data-data pribadi sang penjual.
Mengutip pernyataan Oliver Hua selaku Chief Operating Officer eBay China, Southeast Asia & Jepang, setidaknya ada beberapa faktor pendukung mengapa e-commerce memiliki potensi sangat tinggi di Indonesia.
  1. Indonesia memiliki pengguna media sosial yang kuat. Hal ini bisa menjadi faktor pendukung perkembangan e-commerce di mana komunitas media sosial bisa menjadi sarana berbagi informasi.
  2. Penetrasi perangkat mobile khususnya ponsel sangat tinggi di Indonesia. Jual beli online via ponsel dengan memakai aplikasi mobile e-commerce pun mungkin akan memiliki banyak peminat.
  3. E-Commerce di Indonesia relatif masih dalam tahap baru lahir. Saat ini, tren e-commerce di sini mulai banyak diminati. Hal ini tampak dengan kehadiran berbagai website e-commerce lokal maupun mancanegara yang beroperasi di Indonesia. Masyarakat sendiri mulai banyak yang melakukan transaksi jual beli via dunia maya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar